pic Source: nateandbre.wordpress.com |
Di suatu padepokan di Tiongkok pernah hidup seorang guru yang sangat dihormati karena tegas & jujur.
Suatu hari, 2 murid menghadap guru. Mereka bertengkar hebat & nyaris beradu fisik. Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Murid pandai mengatakan hasilnya 21. Murid bodoh bersikukuh mengatakan hasilnya 27.
Murid bodoh menantang murid pandai untuk meminta guru sebagai jurinya untuk mengetahui siapa yg benar diantara mereka, sambil si bodoh mengatakan,
"Jika saya yg benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau di cambuk 10 kali oleh guru , tetapi jika kamu yg benar 3 x 7 = 21, maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri ha ha ha ....." demikian si bodoh menantang dengan sangat yakin akan pendapatnya .
"Katakan guru mana yang benar?" Tanya murid bodoh. Ternyata guru memvonis cambuk 10 x bagi murid yang pandai yang menjawab 21.
Si murid pandaipun protes. Sang guru menjawab, "Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk ketidakarfianmu yang mau2nya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!" guru melanjutkan, "Lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi arif daripada guru harus melihat 1 nyawa terbuang sia2 gara2 hitungan!"
Kiriman dari Charles Asiku di Forum Lintas Generasi
Pelajaran dari kisah ini adalah jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan, Sebab dengan sadar kita membuang waktu & energi untuk hal yg tidak perlu.
"Merupakan suatu kearifan bagi orang yang bisa mengendalikan & menghindari kemarahan tas suatu kebodohan!"
No comments:
Post a Comment