Tuesday, December 29, 2015

Masih Ada Bis Lain

uncyclopedia.wikia.com
Pada suatu malam yang dingin dan hujan, saya sedang menunggu bis. Saya melihat seorang perempuan tua turun dari sebuah bis dan kemudian berjalan perlahan ke tempat pemberhentian bis. Setelah berdiam beberapa saat dia berbicara kepada saya. 
"Malam yang dingin, ya? Tapi saya harap saya tidak perlu menunggu terlalu lama." 
Dengan sedikit ingin tahu, saya bertanya tentang bis mana yang ia tunggu.

Ketika ia memberi tahu, saya berkata, "Lho, Anda baru saja turun dari bis sebelum tempat yang anda tuju?"
"Begini, katanya terbata-bata dengan sedikit malu, "di bis tadi ada seorang pemuda cacat. Tak seorang pun menawarkan tempat duduk kepadanya, dan saya tahu bahwa dia akan merasa malu kalau seorang ibu tua seperti saya berdiri untuknya. Karena itu saya berpura-pura sudah waktunya untuk turun dan saya membunyikan bel ketika ia sedang berada di sisi kursi saya. Dia tidak merasa malu, dan bagi saya - masih selalu ada bis lain."

Pohon & Alang2


em.wattpad.com
"Baiklah, Kecil," kata Pohon kepada Alang-Alang yang tumbuh di pangkalnya. "Mengapa kau tidak menjulurkan akarmu jauh ke dalam tanah, dan menegakkan batangmu tinggi ke langit seperti aku?"

"Saya merasa lebih bahagia dengan keadaanku sekarang," kata Alang-Alang. "Saya mungkin tidak terlalu besar, tetapi saya kira saya lebih aman," ucapnya lagi. Tak jauh dari situ, sebatang pohon Moringa oleifera (kelor) yang besar memperhatikan percakapan itu. Dia merasa kasihan si Alang-Alang diejek oleh Pohon yang entah siapa nama aslinya.

"Aman!" ejek Pohon. "Siapa yang mampu mencabut aku sampai ke akarnya atau merebahkan tubuhku ke tanah?" Alang-Alang diam saja. Tak perlu meladeni Pohon terlalu lama karena tidak ada gunanya. Keangkuhan sudah membutakan mata dan hatinya.

Tak lama kemudian, seakan menjawab keangkuhan Pohon, Angin mulai bertiup kencang dan tumbuh menjadi badai melanda daerah tersebut. Tak butuh waktu lama, badai mencabut Pohon hingga ke akar-akarnya dan menjadikannya batang yang terlantar ke tanah, sementara Alang-Alang kecil itu, dia rebah oleh kekuatan angin yang dahsyat, segera berdiri tegak kembali ketika badai telah lewat. Moringa takjub dengan kebesaran Tuhan sebab menyaksikan sendiri hukuman bagi orang yang angkuh.

by Aesop

pelajaran dari kisah ini adalah seringkali kita selamat karena sikap kita yang rendah hati.