Monday, April 28, 2014

Putra Mayang


source:panoramic.com
Alkisah, di sebuah negeri di daerah Lampung,Indonesia. Ada seorang raja yang sudah puluhan tahun mengarungi bahtera rumah tangga bersama permai-surinya, namun belum dikaruniai seorang anak. Sang raja tidak sabar lagi ingin segera mempunyai putra yang kelak akan menggantikan kedudukannya. Ia pun mulai putus asa karena berbagai macam usaha telah dilakukannya, tetapi belum satu membuahkan hasil.

Pelayan & Burung Bulbul


source: wbrc.org.uk
Nonci, Seorang prajurit suatu malam yang gerah berbaring sambil mendengarkan siulan burung Bulbul. Ia sangat senang mendengarnya sehingga besok malam ia memasang perangkap untuk burung Bulbul. Singkat cerita burung Bulbul terperangkap. 

"sekarang saya berhasil menangkapmu," Seru Nonci, "kau akan menyanyi untukku selamanya." 
"Kami burung Bulbul tidak pernah bernyanyi dalam sangkar." Kata burung Bulbul.

"Kalau begitu aku akan memakanmu." kata Nonci, "Saya dengar bahwa Bulbul panggang adalah cemilan yang lezat." "Tolong jangan bunuh saya." Kata burung Bulbul, "Bebaskan saya dan saya akan memberitahukan kepadamu yang jauh lebih berharga dari pada tubuh kecilku ini."

Prajurit itu kemudian melepaskannya dan burung Bulbul kemudian terbang ke sebuah ranting di pohon dan sambil berkata, "Jangan pernah percaya janji orang yang tertangkap, itu yang pertama. Kedua, Jagalah apa yang kau miliki saat ini. Dan nasihat ketiga adalah jangan sesali apa yang sudah hilang selamanya." Kemudian burung penyanyi itu pergi.

by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah Jangan sesali apa yang sudah hilang selamanya.

Musa AS dan Tuhannya


aktualpost.com
Musa AS: "Ya, Allah. Ajarilah kami sesuatu yang dapat kami gunakan untuk berzikir dan berdoa kepada Engkau."
Allah SWT: "Ucapkan Laa Ilaaha Illallaah, Tiada tuhan selain Allah, hai Musa!"
Musa AS: "Ya Allah, semua hamba-Mu telah mengucapkan kalimat itu."
Allah SWT: "Hai Musa, andaikan langit yang tujuh beserta seluruh penghuninya selain Aku, dan bumi yang tujuh ditimbang dengan Laa Ilaaha Illallaah, niscaya masih berat Laa Ilaaha Illallaah."

Sumber : 1001 Kisah2 Nyata, Ahmad Sunarto

Ikan dalam Jala


nhop.ca
Abu, seorang nelayan suatu ketika membawa seruling-nya ke tepi sungai dan meniupnya dengan harapan ikan2 akan muncul ke permukaan air, tetapi tak seekor ikanpun menam-pakkan ekornya. Sehingga Abu menebarkan jalanya ke sungai. Tak lama ia menarik jalanya yang penuh dengan ikan.

Ia meniup serulingnya kembali. Ketika ia meniup serulingnya, Ikan2 yang tertangkap melompat2 di dalam jala.
"Ah, sekarang kau berdansa kalau saya meniup seruling." kata Abu.
"Ya." kata seekor ikan tua. "Ketika kau berada dalam kekuasaan seseorang, kau harus mengikuti apa yang ia inginkan."

by Aesop

pelajaran dari kisah ini adalah dimana langit dijunjung, disitu bumi di pijak..