Sunday, December 18, 2011

Bagaimana Memasang Lonceng pada Kucing?

Dahulu kala, tikus mengadakan rapat umum untuk menentukan bagaimana caranya agar mereka dapat mengalahkan musuh mereka, Sang Kucing. Mereka berdebat panjang lebar dan menghabiskan waktu yang lama.

Hingga akhirnya seekor tikus muda berdiri dan berkata bahwa dia punya usulan yang dia yakin akan menyelesaikan masalah mereka. "Kamu semua tentunya sepakat," katanya, "bahwa yang paling berbahaya adalah karena tidak tahu keberadaan musuh kita. Sekarang, kalau saja kita memiliki cara untuk  mengetahui keberadaan musuh kita, maka dengan mudah kita dapat menghindarinya. Saya mengusulkan agar kita memasang kalung lonceng kecil di leher kucing. sehingga kita selalu tahu di mana ia berada, dengan mudah menghindar ketika ia ada di dekat kita." 

Usulan ini disambut dengan tepuk tangan yang meriah, semua tikus setuju bahwa itu adalah usulan yang sangat bagus. Kemudian pimpinan rapat, seekor tikus tua, berdiri dan berkata, "Usulan yang cemerlang, tetapi siapa yang akan memasang lonceng di leher kucing?" Semua tikus saling pandang dan terdiam.

by Aesop

Pelajaran dari cerita ini adalah hal yang mudah mengusulkan sesuatu yang tidak mungkin, tetapi melaksanakannya adalah hal yang berbeda.

Singa & Patung Hercules

John, manusia dan Simba, seekor singa berdiskusi tentang siapa yang lebih kuat antara manusia dan singa.  John berkeras bahwa manusia lebih kuat daripada singa karena kecerdasan yang dimilikinya. 

"Ikut saya," katanya, "dan saya akan buktikan bahwa saya benar." John mengajak Simba ke sebuah taman kota dan menunjukkan patung Hercules mengalahkan singa dan merobek mulutnya menjadi dua. 

"Itu tidak membuktikan apa-apa, karena manusia yang membuat patungnya." Kata Simba .

by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah kita dapat dengan mudah menunjukkan hal-hal seperti yang kita inginkan, dan bukan seperti seharusnya.  

Wasiat Terakhir Sang Singa

Suatu hari. Simba, Sang Raja Padang Sabana mengumumkan bahwa ia terserang penyakit mematikan dan mengundang para binatang untuk datang dan mendengar wasiat terakhirnya.

Maka datanglah kambing ke gua sang Singa dan mendengar untuk waktu yang lama. kemudian domba juga masuk dan kemudian Rusa juga datang untuk mendengar keinginan terakhir Simba, raja padang sabana.

Tetapi tak lama kemudian Simba, sang singa tampak pulih dari penyakitnya. Ia kemudian berjalan ke pintu gua. Dan ia melihat Habur, sang rubah yang berdiri menunggu di luar gua entah sejak kapan.

"Mengapa kau tidak masuk dan memberi penghormatan kepadaku?" tanya Simba, Sang singa kepada Habur, Sang Rubah.

"Maaf saya Paduka yang Mulia," Kata Habur, "Tapi saya memperhatikan jejak para binatang yang telah menghadap paduka, dan sementara saya melihat banyak kaki bergerak masuk, tak satu jejak kaki yang keluar. Hingga mereka yang memasuki gua paduka keluar, saya lebih suku menunggu diluar saja.

by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah jauh lebih mudah masuk perangkap musuh dari melepaskan diri.  

Singa & Tikus

Suatu hari, Simba Sang Singa, Raja padang sabana sedang tertidur pulas, Seekor tikus kecil bernama Balocci berlari kesana-kemari naik turun tubuh Simba.

Simba yang merasa terganggu akhirnya terbangun. Setelah membiarkan kelakuan Balocci beberapa saat, Simba menangkap Balocci dengan cakarnya yang besar dan membuka mulutnya untuk menyantapnya. Balocci sang tikus kecil meratap, "Maafkan hamba paduka raja Simba. Maafkan hamba sekali ini saja. Hamba tidak akan melupakan kebaikan paduka! Siapa tahu dikemudian hari hamba dapat membalas kebaikan paduka."

Simba merasa sangat tergelitik dengan pikiran bahwa tikus kecil digenggamannya mampu menolongnya hingga akhirnya ia mengangkat cakarnya dan membiarkan Balocci pergi.

Waktu terus berlalu, suatu hari Simba terperangkap dalam jebakan pemburu. Pemburu menginginkan Singa tangkapannya dipersembahkan hidup-hidup kepada sang kaisar. Ia mengikat simba di sebatang pohon sementara  ia mencari kereta untuk membawanya ke kota raja. Beberapa saat kemudian  seekor tikus kecil yang ternyata adalah Balocci muncul, dan melihat situasi menyedihkan yang dialami Sang Raja Padang Sabana ia kemudian memanjat tubuh Simba dan mulai menggigiti tali yang mengikat simba hingga putus. "Saya benar kan, paduka?" kata Balocci sang tikus kecil.

by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah teman biasa mungkin saja ternyata adalah sahabat sejati. 

Ketika Singa Jatuh Cinta

Simba Sang Singa, suatu saat jatuh cinta kepada seorang gadis cantik bernama Nadine. Simba lalu mengajukan lamaran kepada orang tua Nadine.
  
Kedua orang tua Nadine tidak tahu harus menjawab apa. Mereka tidak mau menyerahkan Nadine kepada Simba Sang singa. Tetapi mereka juga tidak ingin membuat murka raja padang sabana ini.

Akhirya ayah nadine berkata: "Kami merasa tersanjung dengan lamaran Yang Mulia, Tetapi Putri kami adalah seorang gadis muda, dan kami khawatir bahwa kekaguman anda akan melukai putri kami. Bolehkah saya yang lancang ini mengajukan syarat agar Yang Mulia memotong cakar dan mencabut gigi Yang Mulia, barulah setelah itu kami mempertimbangkan lamaran yang mulia."

Simba begitu cinta pada Nadine sehingga ia memotong cakarnya dan mencabut giginya. Tapi ketika ia datang lagi kepada orang tua Nadine mereka tertawa menghina Simba, karena ia tidak lagi menakutkan.

by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah bahwa Cinta seringkali menjinakkan yang paling liar sekalipun. 

Serigala & Anjing

Howly, serigala hampir mati kelaparan ketika dia bertemu dengan Barky, anjing rumah yang kebetulan lewat. 

"Ah, Sepupuku," kata Barky. "Saya tahu kehidupanmu yang tidak teratur akan segera menghancurkanmu. Bagaimana kalau kau bekerja secara tetap sperti saya dan kau akan  memperoleh makanan secara teratur sebagai upahmu?"

"Saya tidak keberatan," kata Howly, "kalau memang ada kesempatan untuk saya." "Itu bisa diatur," kata barky. "Ikutlah denganku, kita menghadap tuanku dan kita akan berbagi pekerjaan."

Howly, serigala dan Barky, anjing rumah kemudian berjalan bersama menuju kota. Dalam perjalanan Howly memperhatikan bahwa bulu pada bagian leher Barky hampir habis. Dia bertanya pada Barky tentang hal itu.

"Oh, tidak apa2," kata Barky, Anjing rumah. "Itu hanya bagian dimana kalung dipasang pada malam hari supaya saya tetap terikat, agak kurang nyaman sih, tapi lama2 juga terbiasa."

"Apa?" Kata Howly, serigala. "Selamat tinggal kalau begitu, Tuan Anjing."


by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah lebih baik kelaparan sebagai orang bebas dari pada kenyang sebagai budak.

Kelelawar & Musang

Betty, kelelawar terjatuh ke tanah dan ditangkap oleh Wesy, musang. Ia membujuk kepada Wesy musang agar melepaskan dirinya. Wesy menolak dan mengatakan bahwa ia adalah pemangsa semua jenis burung. Betty kelelawar meyakinkan Wesy musang bahwa ia bukan seekor burung tetapi seekor tikus. Wesy musang percaya dan melepaskannya.

Tak lama kemudian Betty kembali terjatuh ke tanah dan ditangkap oleh Musi, musang.  Betty membujuk Musi agar melepaskan dirinya. Musi berkata bahwa ia suka menyakiti tikus. Betty meyakinkan Musi bahwa ia bukan seekor tikus tetapi kelelawar dan untuk kedua kalinya ia bebas.

by Aesop 

moral dari cerita ini adalah bahwa adalah bijaksana mengubah suatu keadaan menjadi keuntungan kita.

Gagak & Kendi

Gaok, seekor gagak hampir mati kehausan, ia terbang ke sebuah kendi yang tadinya penuh berisi air, tetapi ketika Gaok memasukkan paruhnya ke mulut kendi ia mendapati bahwa hanya sedikit air yang tersisa dan ia tidak dapat memasukkan paruhnya cukup dalam untuk mencapai air dalam kendi. 

Ia mencoba dan mencoba lagi , tapi akhirnya ia harus menyerah dalam keputusasaan. Kemudian ia mendapat ide. Gaok lalu mengambil kerikil dan memasukkannya ke dalam kendi. Kemudian ia mengambil kerikil lain dan memasukkannya ke dalam kendi. Kemudian ia mengambil kerikil lain dan memasukkannya ke dalam kendi. Kemudian ia mengambil kerikil lain dan memasukkannya ke dalam kendi. Kemudian ia mengambil kerikil lain dan memasukkannya ke dalam kendi. 

Akhirnya satu saat dia melihat permukaan air naik mendekati mulut kendi dan setelah memasukkan beberapa butir kerikil lagi, Gaok dapat memuaskan dahaganya dan menyelamatkan hidupnya.

by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. 

Elang & Anak Panah

Seekor Elang terbang meniti angin ketika tiba-tiba dia mendengar desing anak panah, tubuhnya terluka parah tertembus anak panah tersebut. perlahan elang tersebut jatuh ke bumi dengan darah mengucur dari tubuhnya. Elang tersebut memandang anak panah yang telah melukainya. Ia melihat bahwa pangkal anak panah itu telah diberi bulu dari bulunya sendiri.

"Aduh!" jeritnya penuh sesal. "Kita seringkali memberi lawan kita alat cara untuk menghancurkan kita."

by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah seringkali kita memberi lawan kita cara untuk menghancurkan kita.

Petani & Burung Layang-Layang


Suatu saat Beddu, seorang petani menebar benih rami di ladang tempat Wolla, burung layang2 dan burung2 lain biasanya mencari biji2an untuk makanan mereka.

"Hati2 dengan orang itu," kata Wolla setelah mengamati beberapa saat. "Mengapa, apa yang dia lakukan?" tanya burung lain. "Benih Rami yang ia tebar itu, pastikan untuk memungut setiap benih yang ia tebar atau kalian akan menyesalinya."

Burung2 lain tak ada yang mempedulikan kata2 Wallow. Akhirnya rami tersebut tumbuh dan dipintal menjadi benang dan dari benang dijalin menjadi jaring. Beddu memasang jaring tersebut dan banyak diantara burung2 yang mengabaikan terperangkap di jaring rami tersebut.

"Saya sudah bilang" kata Wolla.

by Aesop

Hancurkan benih kejahatan atau ia akan tumbuh dan menghancurkanmu.

Saturday, December 17, 2011

Ayam Jantan dan Mutiara

Jago, seekor ayam jantan sedang mengais di halaman rumah petani diantara ayam betina ketika  matanya melihat sesuatu berkilau dibalik jerami. 

"Ho! Ho!" Jago berseru, "itu untukku," 

dan segera mematuknya dari bawah jerami. Benda itu ternyata sebutir mutiara yang telah lama hilang di halaman. 

"Ah, Kau mungkin harta karun," kata Jago, "bagi manusia yang menghargaimu, tapi bagiku, Aku lebih menyukai sebutir jagung dari pada seuntai mutiara."

by Aesop

Pelajaran dari kisah ini adalah sesuatu berharga hanya bagi yang menghargainya.

Anjing dalam Palung

Dino adalah seekor anjing. Ia sedang mencari tampat tidur siang dan akhirnya menemukan palung tempat makan lembu dan berbaring di situ dengan nyaman di atas tumpukan jerami. 

Tak lama kemudian Beno, lembu,  kembali dari bekerja dan merasa lapar. Ia kemudian menuju palung untuk makan jerami. 

Hal ini tentu saja menyebabkan Dino terbangun. Dino yang marah karena di bangunkan dari tidurnya berdiri dan menggonggong Beno, dan mengancam akan menggigit kapanpun Beno mencoba mendekat. Akhirnya Beno harus menghapus harapannya untuk makan jerami dan berlalu sambil mengomel. 

by Aesop

Orang sering marah pada orang lain akan hal2 yang tak dapat ia nikmati sendiri.