Tuesday, October 21, 2025

Dunia Lebih Bersih, Pendidikan Lebih Terang: Kisah Fahry Purnama dan Beasiswa Sampah

Di sebuah kota kecil di Aceh, di mana suara malam diiringi dengan riuh ombak dan harapan, Fahry Purnama lahir pada 16 Maret 1995. Lulusan Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala ini bukanlah sosok biasa. Sejak muda, Fahry sudah merasakan dua hal yang mengusik hatinya: banyaknya anak-anak yang tidak bisa sekolah karena keterbatasan ekonomi dan sampah kertas yang menumpuk tanpa pengelolaan yang layak. Dari keresahan itulah, Fahry memulai perjalanan luar biasanya.

Fahry Purnama
Fahry Purnama. Sumber foto: akun IG fahry_purnama.


Pada tahun 2013, ketika melakukan bakti sosial di pelosok Aceh, Fahry menyaksikan seorang bocah mengenakan pakaian yang tidak layak karena keluarganya tak mampu membelikannya perlengkapan sekolah baru. Saat itu, benih perubahan mulai tumbuh. Ia pun mengumpulkan sampah kertas di kampus dan daerah sekitar guna dijual dan hasilnya digunakan untuk mendanai kebutuhan sekolah anak-anak kurang mampu. Program ini kemudian ia namakan "Beasiswa Sampah", melalui komunitas sosial bernama Pesawat Kertas yang didirikannya tahun 2018.

Beasiswa Sampah bukan sekadar memberi uang atau beasiswa biasa. Di sini, penerima beasiswa dilibatkan dalam pengelolaan sampah melalui edukasi pengumpulan, daur ulang, dan pembuatan produk kreatif dari sampah kertas. Program ini bertujuan tidak hanya meringankan beban ekonomi tapi juga membentuk generasi yang sadar lingkungan, kreatif, dan mandiri. Fahry percaya melalui program ini, anak-anak mendapatkan pendidikan dan sekaligus belajar tanggung jawab terhadap bumi yang mereka pijak.

Dampak Beasiswa Sampah sangat nyata. Lebih dari 100 anak-anak di Aceh telah mendapat bantuan perlengkapan sekolah seperti seragam, sepatu, dan alat tulis. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi di sekolah dasar, terutama kelas 4 sampai 6. Tak hanya itu, program ini juga menumbuhkan kesadaran komunitas akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar, mengurangi tumpukan limbah kertas yang selama ini terbuang percuma.

Perjuangan Fahry tak berhenti di situ. Ia menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk menjadi penerima Sustainable Development Goals Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan (SDG PIPE) dan mewakili Indonesia di ajang kepemudaan internasional di Spanyol pada 2019. Penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2021 semakin menegaskan kiprah Fahry sebagai inspirator perubahan sosial.

Meski menghadapi tantangan, terutama saat pandemi COVID-19 yang sempat menghentikan aktivitas komunitas, Fahry dan tim Pesawat Kertas terus beradaptasi. Program Beasiswa Sampah kembali berjalan aktif, memperluas jangkauan dan dampaknya. Kini, Beasiswa Sampah tak hanya membantu anak-anak bersekolah, tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan mengolah sampah menjadi produk bernilai. Hal ini memberdayakan mereka secara ekonomi dan membangun komunitas yang lebih resilient.

Lelaki muda ini membuktikan bahwa dari hal kecil seperti mengelola sampah kertas, dapat terwujud harapan besar. Ia mengubah sampah menjadi kesempatan, keterbatasan menjadi peluang, dan kepedulian menjadi aksi nyata yang berdampak luas. Kisah Fahry Purnama adalah cermin bagi generasi muda Indonesia bahwa perubahan itu mungkin dengan keberanian, inovasi, dan ketulusan hati.

Fahry Purnama detik.com
Sumber foto: https://www.detik.com/sumut/berita/d-7020218/kala-fahry-bantu-sekolah-anak-kurang-mampu-di-aceh-lewat-beasiswa-sampah


Dengan Beasiswa Sampah, Fahry tidak hanya menyalakan penerang bagi anak-anak Aceh untuk terus belajar, tapi juga menginspirasi bangsa bahwa masa depan yang cerah dimulai dari tangan-tangan kecil yang peduli pada lingkungan dan pendidikan. Di tangan Fahry, sampah bukan lagi beban, melainkan jembatan menuju masa depan yang lebih baik.

Kisah Fahry adalah panggilan bagi kita semua untuk melihat masalah sebagai peluang dan berani memulai sesuatu yang berarti. Ia membuktikan bahwa pendidikan bisa datang dari limbah, dan masa depan bisa terbang tinggi dengan bantuan dari "Beasiswa Sampah". Sebuah warisan sosial yang mencerahkan dan menguatkan jiwa bangsa Indonesia untuk maju dan berkelanjutan.


#APA2025-KSB 


Catatan kaki:

[1] Gagas 'Beasiswa Sampah', Fahry Purnama Wakili Aceh ke Ajang Kepemudaan di Spanyol https://aceh.tribunnews.com/2019/10/13/gagas-beasiswa-sampah-fahry-purnama-wakili-aceh-ke-ajang-kepemudaan-di-spanyol

[2] Kala Fahry Bantu Sekolah Anak Kurang Mampu di Aceh Lewat Beasiswa Sampah https://www.detik.com/sumut/berita/d-7020218/kala-fahry-bantu-sekolah-anak-kurang-mampu-di-aceh-lewat-beasiswa-sampah

[3] Beasiswa Sampah Bawa Fahri Purnama Wakili Banda Aceh di Ajang Pemuda Inspiratif 2018 https://timesindonesia.co.id/pendidikan/183061/beasiswa-sampah-bawa-fahri-purnama-wakili-banda-aceh-di-ajang-pemuda-inspiratif-2018

[4] Permasalahan mengenai isu lingkungan di Indonesia https://www.instagram.com/reel/Czs3OBPhU7c/

[5] https://astramagz.astra.co.id/data/edisi_10_2021/files/basic-html/page163.html

No comments: