Saturday, October 21, 2023

Papua Future Project, Secercah Asa dari Ujung Timur

Papua Future Project, Secercah Asa dari Ujung Timur – INSPIRASI dari orang lain merupakan pembelajaran hidup penting yang bisa mengubah nasib seseorang. KEPEDULIAN mengangkat inspirasi demikian, di antaranya muncul dari Jackie Ambadar dan Hendra G Lukito melalui buku berjudul Mimpi Anak Papua yang terbit tahun 2018.

Mimpi Anak Papua

Kreasi yang mendatangkan inspirasi tak hanya datang dari buku, sebuah film dengan judul yang mirip - Taklukkan Mimpi menyedot perhatian masyarakat Papua pada umumnya dan Papua Barat pada khususnya di tahun lalu. Orang-orang yang terlibat, mulai dari sutradara hingga pemeran utama film ini merupakan putra-putri daerah Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Film ini bercerita tentang 5 sahabat yang berikrar untuk mewujudkan mimpi masa kecil mereka dan suatu hari saat sukses harus kembali membangun daerahnya.

 

Inspirasi dari Bhrisco Jordy Dudi Padatu

 

Papua barat menggeliat! Di dunia nyata ada Bhrisco Jordy Dudi Padatu full time activist yang menginisiasi Papua Future Project. Dalam sebuah kompetisi inspirasi, Jordy meraih penghargaan Satu Indonesia Awards untuk kategori Pendidikan pada tahun 2022.

Bhrisco Jordy Dudi Padatu

Mendalami enviromental awareness, anak muda yang lulus kuliah akhir tahun 2021 ini mendapatkan dana awal komunitas yang didirikannya melalui penghasilannya bekerja sebagai barista dan waiter selama 2 bulan di sebuah restoran di Manokwari.

Papua Future Project adalah komunitas berbasis project yang didirikan Jordy pada akhir 2020. Jordy mengajak 3 orang temannya yang mau menjadi volunteer untuk mengajari anak-anak di Pulau Mansinam.

 

Cerita dari Mansinam

 

Pulau Mansinam adalah pulau kecil di ujung timur Indonesia. Pulau kecil ini jaraknya sekira 6 km  saja dari Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat dan bisa dijangkau dengan perahu selama 15 – 20 menit.

Di pulau ini, masih banyak anak tak bersekolah, tidak belajar, tak mampu membaca, menulis, berhitung, terlebih mengenal teknologi. Memiliki hanya 1 sekolah dasar yang tak berfungsi maksimal dan efektif. Sekolah PAUD yang ada di pulau ini pun terbengkalai karena sulitnya akses menuju lokasi.

Setiap harinya, anak-anak di Pulau Mansinam hanya belajar sekitar 2 jam. Terkadang, mereka juga tidak belajar jika guru-gurunya tidak datang --- misalnya karena terkendala cuaca saat menyeberang ke pulau atau untuk alasan lain.

Anak-anak Pulau Mansinam menyambut antusias baik kedatangan para volunteer dari Papua Future Project. Setiap pekannya, sekitar 4-5 orang menghadapai 80-90 anak pulau. Sebelum memulai project, Jordy melakukan pendekatan kepada kepala sekolah dan para orang tua di sana mengenai pentingnya belajar bagi anak-anak mereka.

Sangat disayangkan anak-anak sekolah dasar kelas 5, 6, dan SMP masih ada yang belum tahu membaca dan menulis sehingga kemungkinan untuk mengakses ilmu pengetahuan sangat terbatas. Papua Future Project membuat kurikulum kontekstual yang menambah keyakinan kepala sekolah dan orang tua siswa di Pulau Mansinam.

Papua Future Project
Sumber: E-Book-SIA-2023-final.pdf.

Dalam kurikulum tersebut, dimasukkan unsur-unsur pengenalan teknologi, permainan tradisional, dan nilai-nilai adat sehingga pendidikan tidak menjadi beban. Nilai adat yang ditekankan misalnya memberi pemahaman bahwa tanah adalah ibu yang memberi kehidupan dan ayah adalah laut yang memberi makanan.

Pada akhirnya, kegiatan Papua Future Project mendatangkan simpati dan dukungan dari masyarakat. Salah satunya, mereka boleh menggunakan gereja untuk berkegiatan saat sedang tak digunakan untuk beribadah.

Papua Future Project membuka donasi bagi yang ingin berkontribusi terhadap pendidikan anak-anak di Papua melalui akun Instagram @papuafutureproject dan juga menerima donasi secara langsung, baik berupa uang maupun buku bacaan. Tak mudah mendapatkan buku bacaan di Papua, kalaupun ada harganya sangat mahal, mendekati 100% kenaikan dibandingkan jarga buku di Jakarta.

Pembelajaran yang diberikan memberikan fokus lebih pada literasi dan numerasi yang digabungkan dengan informasi kesehatan dan lingkungan seperti pola hidup sehat, kebersihan diri, kebersihan lingkungan, perubahan iklim, dan pengetahuan gizi.

 

Batas Tak Menghalangi Bumbung Asa

 

Enviromental awareness juga dibangun agar masyarakat semakin memahami pentingnya lingkungan bagi masyarakat adat. Masyarakat diajarkan cara manajemen sampah dan mendaur ulang sampah. Di samping itu, ada pula program pengembangan diri seperti crafting, menggambar, main bola, bermain musik.

Literasi Papua Future Project
Sumber: akun Instagram @papuafutureproject.

Seian memberikan perhatian kepada anak, Papua Future Project juga ingin memberikan perhatian khusus kepada perempuan sebagai kelompok rentan. Mengapa dianggap rentan, alasannya adalah karena perempuanlah yang mengatur dan menyediakan makanan bagi keluarganya setiap harinya, berkebun, dan memenuhi kebutuhan anak. Peran perempuan sebagai ibu sangat berkaitan dengan kualitas hidup masyarakat.

Budaya patriarki yang masih sangat kental dan pernikahan dini membuat concern terhadap perempuan semakin urgent. Salah satu yang disasar adalah bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat melalui kaum ibu dengan memanfaatkan hasil alam dan bahan bekas yang didaur ulang.

Berangkat dari Pulau Mansinam, Papua Future Project sejak 7 bulan lalu sudah berangkat menuju 7 wilayah lainnya di Provinsi Papua Barat bahkan juga merambah ke Provinsi Papua Barat Daya.

Dalam 2 tahun terakhir, sudah ada 250 anak muda dari seluruh Indonesia dan >500 anak asli Papua yang terdampak berbagai kegiatan Papua Future Project. Kegiatannya pun beragam. Dari akun Instagram @papuafutureproject bisa dilihat salah satru kegiatan mereka bulan Oktober ini adalah membersihkan sampah di Amban Pantai, bekerja sama dengan @jagalaut.id dan @ecodefender.id Manokwari. Kegiatan tersebut melibatkan >70 anak muda Manokwari.

Belum lama ini, Jordy memberikan pelatihan kepada anak muda di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua tentang pentingnya partisipasi anak muda dalam kegiatan kerelawanan di Papua. Kegiatan ini diadakan pertama kali dengan menjangkau sekitar 70 anak muda.

Dalam dinamika kerelawanan Jordy mencatat sejumlah tantangan pendidikan di Papua Barat, khususnya di pulau:

  • Transportasi yang tergantung keberadaan perahu sebagai alat transportasi dan harganya mahal.
  • Guru tidak memahami kurikulum sehingga tidak bisa membuat RPP dan tidak mampu mengajar secara maksimal. Selain itu, ada guru yang tinggalnya di Kota Manokwari dan mengalami kesulitan untuk menyeberang ke pulau.
  • Anak-anak merasa kesulitan mengikuti kurikulum nasional karena masih banyak yang belum bisa membaca.
  • Ketersediaan alat bantu belajar literasi sangat kurang.

Jordy berharap urusan pendidikan di Papua Barat bisa menjadi kunci penting untuk masalah-masalah yang ada di sana. Selain itu, hendaknya pemerintah menciptakan kurikulum yang  berbeda, yang tepat untuk anak Papua. Menurutnya kita tidak bisa menuntut penyamarataan pendidikan dengan menyamakan kurikulum karena starting point setiap anak tidaklah sama. Kurikulum yang dibutuhkan adalah kurikulum khusus yang memecahkan masalah pada akar rumput permasalahannya.

Dengan moto “Every Child Matters” Jordy, melalui Papua Future Project terus berupaya menyediakan akses pendidikan secara inklusif sebagai target jangka panjang melalui program bimbingan belajar literasi gratis dan donasi buku bacaan kepada anak-anak asli Papua yang tinggal di daerah dengan angka buta huruf yang tinggi. “Hidup di tengah keterbatasan tidak akan menghalangi mimpi untuk menjadi lebih baik,” pungkas Jordy dalam sebuah wawancara dengan Tribunnews.

 

Makassar,22 Oktober 2023

 

Referensi tulisan:

  • https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/2023/assets/download/E-Book-SIA-2023-final.pdf
  • https://www.idntimes.com/life/inspiration/dwi-wahyu-intani/papua-future-project-membangun-negeri-c1c2?page=all
  • Kisah Inspiratif Anak Negeri Mengajarkan Pendidikan di Daerah Papua Lewat Papua Future Project https://www.youtube.com/watch?v=sVbL9R38n-4
  • https://www.instagram.com/papuafutureproject/
  • https://www.google.co.id/books/edition/Mimpi_Anak_Papua/27smEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
  • https://papuabarat.tribunnews.com/2022/09/07/sinopsis-film-taklukan-mimpi-perjuangan-5-sahabat-asal-papua-barat-wujudkan-impian-masa-kecil.
  • https://www.antaranews.com/berita/3110009/pangdam-film-taklukan-mimpi-menginspirasi-orang-muda-papua-barat

No comments: