Papua Future Project, Secercah Asa dari Ujung Timur – INSPIRASI dari orang lain merupakan pembelajaran hidup penting yang bisa mengubah nasib seseorang. KEPEDULIAN mengangkat inspirasi demikian, di antaranya muncul dari Jackie Ambadar dan Hendra G Lukito melalui buku berjudul Mimpi Anak Papua yang terbit tahun 2018.
Kreasi yang mendatangkan
inspirasi tak hanya datang dari buku, sebuah film dengan judul yang mirip -
Taklukkan Mimpi menyedot perhatian masyarakat Papua pada umumnya dan Papua
Barat pada khususnya di tahun lalu. Orang-orang yang terlibat, mulai dari sutradara
hingga pemeran utama film ini merupakan putra-putri daerah Wasior, Kabupaten
Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Film ini bercerita tentang 5 sahabat yang
berikrar untuk mewujudkan mimpi masa kecil mereka dan suatu hari saat sukses
harus kembali membangun daerahnya.
Inspirasi
dari Bhrisco Jordy Dudi Padatu
Papua barat menggeliat! Di
dunia nyata ada Bhrisco Jordy Dudi Padatu – full time activist yang menginisiasi Papua Future Project. Dalam sebuah kompetisi inspirasi,
Jordy meraih penghargaan Satu Indonesia Awards untuk kategori Pendidikan pada tahun 2022.
Mendalami enviromental
awareness, anak muda yang lulus kuliah akhir tahun 2021 ini mendapatkan
dana awal komunitas yang didirikannya melalui penghasilannya bekerja sebagai
barista dan waiter selama 2 bulan di sebuah restoran di
Manokwari.
Papua Future Project
adalah komunitas berbasis project yang didirikan Jordy pada akhir 2020.
Jordy mengajak 3 orang temannya yang mau menjadi volunteer untuk mengajari
anak-anak di Pulau Mansinam.
Cerita dari
Mansinam
Pulau Mansinam adalah pulau
kecil di ujung timur Indonesia. Pulau kecil ini jaraknya sekira 6 km saja dari Manokwari, ibu kota Provinsi Papua
Barat dan bisa dijangkau dengan perahu selama 15 – 20 menit.
Di pulau ini, masih banyak
anak tak bersekolah, tidak belajar, tak mampu membaca, menulis, berhitung, terlebih
mengenal teknologi. Memiliki hanya 1 sekolah dasar yang tak berfungsi maksimal
dan efektif. Sekolah PAUD yang ada di pulau ini pun terbengkalai karena
sulitnya akses menuju lokasi.
Setiap harinya, anak-anak
di Pulau Mansinam hanya belajar sekitar 2 jam. Terkadang, mereka juga tidak
belajar jika guru-gurunya tidak datang --- misalnya karena terkendala cuaca
saat menyeberang ke pulau atau untuk alasan lain.
Anak-anak Pulau Mansinam
menyambut antusias baik kedatangan para volunteer dari Papua Future
Project. Setiap pekannya, sekitar 4-5 orang menghadapai 80-90 anak pulau.
Sebelum memulai project, Jordy melakukan pendekatan kepada kepala
sekolah dan para orang tua di sana mengenai pentingnya belajar bagi anak-anak
mereka.
Sangat disayangkan
anak-anak sekolah dasar kelas 5, 6, dan SMP masih ada yang belum tahu membaca dan
menulis sehingga kemungkinan untuk mengakses ilmu pengetahuan sangat terbatas.
Papua Future Project membuat kurikulum kontekstual yang menambah keyakinan kepala
sekolah dan orang tua siswa di Pulau Mansinam.
![]() |
Sumber: E-Book-SIA-2023-final.pdf. |
Dalam kurikulum tersebut, dimasukkan
unsur-unsur pengenalan teknologi, permainan tradisional, dan nilai-nilai adat
sehingga pendidikan tidak menjadi beban. Nilai adat yang ditekankan misalnya
memberi pemahaman bahwa tanah adalah ibu yang memberi kehidupan dan ayah
adalah laut yang memberi makanan.
Pada akhirnya, kegiatan
Papua Future Project mendatangkan simpati dan dukungan dari masyarakat. Salah
satunya, mereka boleh menggunakan gereja untuk berkegiatan saat sedang tak
digunakan untuk beribadah.
Papua Future Project
membuka donasi bagi yang ingin berkontribusi terhadap pendidikan anak-anak di
Papua melalui akun Instagram @papuafutureproject dan juga menerima donasi secara
langsung, baik berupa uang maupun buku bacaan. Tak mudah mendapatkan buku
bacaan di Papua, kalaupun ada harganya sangat mahal, mendekati 100% kenaikan dibandingkan
jarga buku di Jakarta.
Pembelajaran yang
diberikan memberikan fokus lebih pada literasi dan numerasi yang digabungkan
dengan informasi kesehatan dan lingkungan seperti pola hidup sehat, kebersihan
diri, kebersihan lingkungan, perubahan iklim, dan pengetahuan gizi.
Batas Tak
Menghalangi Bumbung Asa
Enviromental awareness juga dibangun agar
masyarakat semakin memahami pentingnya lingkungan bagi masyarakat adat. Masyarakat
diajarkan cara manajemen sampah dan mendaur ulang sampah. Di samping itu, ada
pula program pengembangan diri seperti crafting, menggambar, main bola,
bermain musik.
![]() |
Sumber: akun Instagram @papuafutureproject. |
Seian memberikan perhatian
kepada anak, Papua Future Project juga ingin memberikan perhatian khusus kepada
perempuan sebagai kelompok rentan. Mengapa dianggap rentan, alasannya adalah
karena perempuanlah yang mengatur dan menyediakan makanan bagi keluarganya
setiap harinya, berkebun, dan memenuhi kebutuhan anak. Peran perempuan sebagai
ibu sangat berkaitan dengan kualitas hidup masyarakat.
Budaya patriarki yang
masih sangat kental dan pernikahan dini membuat concern terhadap
perempuan semakin urgent. Salah satu yang disasar adalah bagaimana
meningkatkan perekonomian masyarakat melalui kaum ibu dengan memanfaatkan hasil
alam dan bahan bekas yang didaur ulang.
Berangkat dari Pulau Mansinam,
Papua Future Project sejak 7 bulan lalu sudah berangkat menuju 7 wilayah lainnya
di Provinsi Papua Barat bahkan juga merambah ke Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam 2 tahun terakhir,
sudah ada 250 anak muda dari seluruh Indonesia dan >500 anak asli Papua yang
terdampak berbagai kegiatan Papua Future Project. Kegiatannya pun beragam. Dari
akun Instagram @papuafutureproject bisa dilihat salah satru kegiatan mereka
bulan Oktober ini adalah membersihkan sampah di Amban Pantai, bekerja sama
dengan @jagalaut.id dan @ecodefender.id Manokwari. Kegiatan tersebut melibatkan
>70 anak muda Manokwari.
Belum lama ini, Jordy memberikan
pelatihan kepada anak muda di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Papua tentang pentingnya partisipasi anak muda dalam kegiatan kerelawanan di
Papua. Kegiatan ini diadakan pertama kali dengan menjangkau sekitar 70 anak
muda.
Dalam dinamika kerelawanan
Jordy mencatat sejumlah tantangan pendidikan di Papua Barat, khususnya di
pulau:
- Transportasi yang tergantung keberadaan perahu sebagai alat transportasi dan harganya mahal.
- Guru tidak memahami kurikulum sehingga tidak bisa membuat RPP dan tidak mampu mengajar secara maksimal. Selain itu, ada guru yang tinggalnya di Kota Manokwari dan mengalami kesulitan untuk menyeberang ke pulau.
- Anak-anak merasa kesulitan mengikuti kurikulum nasional karena masih banyak yang belum bisa membaca.
- Ketersediaan alat bantu belajar literasi sangat kurang.
Jordy berharap urusan
pendidikan di Papua Barat bisa menjadi kunci penting untuk masalah-masalah yang
ada di sana. Selain itu, hendaknya pemerintah menciptakan kurikulum yang berbeda, yang tepat untuk anak Papua.
Menurutnya kita tidak bisa menuntut penyamarataan pendidikan dengan menyamakan
kurikulum karena starting point setiap anak tidaklah sama. Kurikulum
yang dibutuhkan adalah kurikulum khusus yang memecahkan masalah pada akar
rumput permasalahannya.
Dengan moto “Every Child
Matters” Jordy, melalui Papua Future Project terus berupaya menyediakan akses
pendidikan secara inklusif sebagai target jangka panjang melalui program bimbingan
belajar literasi gratis dan donasi buku bacaan kepada anak-anak asli Papua yang
tinggal di daerah dengan angka buta huruf yang tinggi. “Hidup di tengah
keterbatasan tidak akan menghalangi mimpi untuk menjadi lebih baik,” pungkas
Jordy dalam sebuah wawancara dengan Tribunnews.
Makassar,22
Oktober 2023
Referensi tulisan:
- https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/2023/assets/download/E-Book-SIA-2023-final.pdf
- https://www.idntimes.com/life/inspiration/dwi-wahyu-intani/papua-future-project-membangun-negeri-c1c2?page=all
- Kisah Inspiratif Anak Negeri Mengajarkan Pendidikan di Daerah Papua Lewat Papua Future Project https://www.youtube.com/watch?v=sVbL9R38n-4
- https://www.instagram.com/papuafutureproject/
- https://www.google.co.id/books/edition/Mimpi_Anak_Papua/27smEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
- https://papuabarat.tribunnews.com/2022/09/07/sinopsis-film-taklukan-mimpi-perjuangan-5-sahabat-asal-papua-barat-wujudkan-impian-masa-kecil.
- https://www.antaranews.com/berita/3110009/pangdam-film-taklukan-mimpi-menginspirasi-orang-muda-papua-barat
No comments:
Post a Comment