Sunday, August 21, 2011

Rubah dan Bangau

sumber gambar
coloring.thecolor.com
Rubah berkata kepada Burung Bangau, "Hei, Bangau. nanti datang ke rumahku, ya. Aku sudah memasak sup kacang yang enak."

"Wow, menyenangkan sekali."

Dengan gembira Burung Bangau pergi ke rumah Rubah. Rubah Menuangkan sup ke dalam piring lalu menyodorkannya kepada Burung Bangau.

"Ayo, Silakan dicicipi! Jangan malu2. Dimakan sampai habis, ya."

Lalu ia menuangkan sup ke piringnya sendiri. Dengan enaknya ia menjilat2 piringnya. Tapi bagaimana dengan Burung Bangau? Karena paruhnya panjang, Burung Bangau tidak bisa makan sup itu dengan baik. Ujung paruhnya hanya berkeletak-keletak di atas piring. Rubah tertawa cekikikan melihatnya.

"Aduh, padahal paruhmu bagus sekali. Sayang supnya tak bisa kamu makan."

Dengan manahan rasa kecewa, Burung Bangau pulang ke rumahnya.

Beberapa waktu kemudian, Burung Bangau datang ke rumah Rubah, "Terima kasih untuk hidangannya hari itu. Bagaimana kalau besok malam kau datang ke rumahku? Jangan khawatir. Aku akan menyuguhkan sup ikan yang lezat.

"Wah, kau baik sekali."

Dengan senang hati, Rubah pun pergi ke rumah Burung Bangau. Burung berkaki panjang itu menuangkan sup ke dalam wadah yang panjang seperti botol, lalu menyuguhkannya kepada tamunya.

"Ayo, jangan malu2. Makanlah sepuasmu."

Bangau lalu menuangkan sup ke dalam wadahnya sendiri. Ia masukkan paruhnya yang panjang ke dalam wadah itu dan memakan sup itu dengan enaknya.

Hmm, lezatnya. Sebaliknya Rubah tak bisa memasukkan mulutnya ke dalam wadah karena terlalu sempit.

Bangau tersenyum melihatnya. Ia berkata, Aduh, sayang sekali. Padahal sup ikan ini lezat sekali , Lho"

by Aesop

Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak mempermainkan orang lain karena satu saat hal tersebut dapat kembali kepada kita.

No comments: